allow..!!

Jumat, 16 April 2010

scout almasavers


Salam Pramuka!!!
Taukah kawan apa itu Pramuka??!! Ayo kita telusuri sejati Pramuka!!
Gerakan Praja Muda Karana (PRAMUKA) merupakan kegiatan kepanduan yang membentuk watak dan pola tingkah laku baik, bukan kegiatan bersifat formal –akademis. Pemahaman ini harus ditanamkan agar pramuka bisa tumbuh berkembang dalam pramuka itu sendiri.
Pramuka bukan sekedar baju seragam saja kawan, tapi pramuka adalah sebuah gerakan yang dapat menyentuh generasi muda bangsa kita secara menyeluruh. Permasalahan yang dihadapi bangsa kita saat ini merupakan tantangan bagi gerakan
pramuka untuk menyikapinya. Karena pramuka pembina generasi muda dengan kegiatan yang kreatif , edukatif, dan inovatif, yang tentunya akan berpengaruh besar terhadap masa depan bangsa.
Organisasi Pramuka itu adalah Sumber dari Segala Sumber Ilmu. Dapat dibuktikan kok!!! Dalam pramuka banyak ilmu dari pengembangan diri di SMANEMA kita kawan! Yuukk kita cari tauuu…!
Di Pasus atau Pasukan Khusus, mereka dijarkan PBB dan Upacara Bendera, Pramuka juga bisa PBB dan Upacara Bendera.
Di PMR atau Palang Merah Remaja mereka diajarkan PPPK. Pramuka juga mengajarkan PPPK. Bagaimana cara membuat drakbar, dan bagaimana pula cara pembalutan luka.
Di SAKA, mengajarkan dalam bidang pertanian, perkebunan, hultikultura, dll. Dalam Pramuka pun ada, ketika kita Ujian Kenaikan Tingkat Penegak.
Di Karate, mereka diajarkan ilmu Bela Diri, Pramuka juga mengajarkan ilmu Bela Diri kok! Meskipun hanya secara garis besarnya saja.
Waahhh pokoknya asyik banget deh kawan!!! Masih ada yang lain kalau kita mau menelusuri lebih cermat. Ayooo deh gabung sama AMBALAN PANDIKAR SMANEMA!!!. Ikuti latihan rutinnya setiap hari Jum’at pukul 13.00 WIB di SMANEMA kita tercinta.
…Satyaku ku Darmakan, Darmaku Ku Baktikan…
Salam Pramuka!

Sabtu, 10 April 2010

Lord Baden Powell: Mengubah Dunia Melalui Generasi Muda


Sebagian besar dari kita tentu pernah mengikuti atau memiliki teman/kerabat yang pernah mengikuti kegiatan kepanduan (di Indonesia Pramuka). Kegiatan kepanduan sangat populer dan dipandang positif di seluruh dunia. Puluhan juta anak dan remaja di seluruh dunia menjadi anggota pandu. Neil Armstrong, astronot kondang, adalah alumnus dari kegiatan kepanduan.
Sejarah kepanduan telah berlangsung lebih dari satu abad, dimulai pada peralihan abad 19-20. Pelopornya tidak lain adalah Bapak Pandu sedunia, Lord Baden-Powell. Kecintaan Powell terhadap aktivitas luar ruang terbentuk sejak kecil. Dilahirkan tanggal 2 Februari 1857, Robert Baden-Powell merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara (sepuluh bila tiga orang saudaranya yang meninggal ketika bayi dihitung). Masa kecilnya dihabiskan dengan banyak bermain di hutan kecil di samping sekolahnya. Powell terkenal sebagai anak yang serba bisa. Selain keterampilannya pada aktivitas outdoor, Powell juga piawai dalam hal melukis, melawak, menyanyi, dan menjadi aktor drama. Tetapi, Powell memang pada dasarnya jauh lebih suka aktivitas outdoor ketimbang belajar dalam kelas. Ia akhirnya gagal masuk perguruan tinggi bergengsi Universitas Oxford, dan sebaliknya berhasil cemerlang masuk dalam jajaran militer.
Kariernya dalam dunia militer melejit pesat. Ia melanglang buana ke banyak negeri dan mengasah keterampilan mengintai dan mencari jalan. Pengetahuannya di bidang tersebut dituangkannya dalam beberapa buku terlaris seperti Reconaissance and Scouting; Aids to Scouting; Boy Scouts, a Suggestion; Boy Scout Scheme; Scouting for Boys; dan Girl Guiding. Di samping itu, ia menciptakan metode inovatif pelatihan prajurit yang kurang pengalaman lapangan. Peserta yang lulus dari pelatihan ini memperoleh lencana Fleur-de-Lys yang simbolnya digunakan sebagai lambang organsiasi pandu di kemudian hari. Selain itu, keberhasilan militernya yang paling menonjol adalah mempertahankan kota Mafeking dari serangan militer kaum Boer yang berkekuatan tiga kali lipat dalam perang Boer di Afrika Selatan.
Saat mempertahankan kota Mafeking inilah, Powell semakin memperhatikan kehidupan para anak dan remaja. Mereka tampak bosan bila hanya mengurung diri di dalam rumah. Powell, menrancang aktivitas outdoor bagi para anak dan remaja ini bahkan melibatkan mereka sebagai penolong dalam beberapa aktivitas militer.
Perhatian terhadap kehidupan anak dan remaja terus dibawanya ketika ia kembali ke Inggris. Tanpa ada kegiatan positif, generasi muda Inggris semakin kacau hidupnya. Impian Powell adalah agar para anak dan remaja bisa menyalurkan energi mereka ke dalam kegiatan outdoor yang positif sehingga mereka tidak salah arah.
Impiannya ini dikerjakannya dengan sangat tekun dan bersemangat. Ketekunan dan semangat yang luar biasa mengejar impian mulia ini membuat banyak orang tertular dan dengan senang hati bekerja sama membantu Powell mewujudkan impiannya. Mungkin akibat ketekunan yang berlebihan ini, Powell terlambat menikah. Ia baru menikah dengan Olave St. Clair Soames pada usia 54 tahun. Keberhasilannya memelopori dan membesarkan gerakan pramuka membuatnya memperoleh hadiah prestisius: Carnegie Prize. Ia wafat pada usia tua (83 tahun) di Paxtuu, Afrika.
Memiliki impian mulia, ketekunan dan semangat mewujudkan impian itu, mendayagunakan keterampilan yang dimiliki, serta bekerja sama dengan banyak orang, tampaknya faktor-faktor itulah yang menjadi kunci keberhasilan Lord Baden-Powell yang layak ditiru oleh pembaca ManDiri.